cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
JFA (Jurnal Fisika dan Aplikasinya)
ISSN : 1858036X     EISSN : 24604682     DOI : -
Core Subject : Science,
JFA (Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Abbreviation: J.Fis. dan Apl.) hanya menerbitkan artikel penelitian asli serta mengulas artikel tentang topik seputar bidang fisika (fisika teori, material, optik, instrumentasi, geofisika) dan aplikasinya. Naskah yang dikirimkan ke JFA belum pernah diterbitkan ditempat lain serta tidak dalam proses pertimbangan untuk diterbitkan ditempat lain, dalam bahasa apapun. Studi teoritis, eksperimental, dan praktis sama-sama didorong, seperti juga artikel interdisipliner dan yang timbul dari penelitian dan kolaborasi industri.
Arjuna Subject : -
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 16, No 3 (2020)" : 11 Documents clear
Perbandingan Pengaruh Redaman Gilbert dan Ketebalan Bahan Terhadap Perubahan Dinamika Magnetisasi pada Nanodot Pt/MnSb dan CoFeAl Ivana Helga Iriani; Andreas Setiawan; Nur Aji Wibowo
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v16i3.5460

Abstract

Penelitian ini menyajikan perbandingan pengaruh redaman Gilbert dan ketebalan nanodot terhadap dinamika magnetisasi dari Pt/MnSb dan CoFeAl dengan menyelesaikan persamaan Landau-Lifshift Gilbert menggunakan Simulator Mikromagnetik. Parameter magnetik yang digunakan dalam penelitian ini mewakili karakteristik Pt/MnSb dan CoFeAl dengan variasi redaman Gilbert 0,4 – 0,9. Kedua bahan dimodelkan dalam bentuk balok dengan ukuran permukaan 50×50 nm2 dan dengan variasi ketebalan 5 – 100 nm. Skema simulasi yang digunakan adalah Reduced Barrier Writing dimana sampel berada pada suhu ruang 298 K sembari diinduksi dengan medan magnetik eksternal yang besarnya meningkat dari 0 hingga 2 Tesla selama 2,5 ns. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pt/MnSb dan CoFeAl memiliki kestabilan termal yang baik untuk berbagai nilai redaman Gilbert dan variasi ketebalan yang dipakai (>60 kBT). Peningkatan redaman Gilbert memperbesar nilai medan nukleasi kedua bahan. Medan nukleasi meningkat pada ketebalan 5 – 35 nm namun menurun pada ketebalan 40 – 100 nm. Penguatan redaman Gilbert menyebabkan perbesaran nilai medan koersif bahan CoFeAl dan penurunan untuk bahan Pt/MnSb. Sementara itu, mempertebal bahan menyebabkan peningkatan medan koersif pada ketebalan 5 – 35 nm dan penurunan pada ketebalan 40 – 100 nm. Laju magnetisasi kedua jenis bahan semakin cepat seiring menguatnya nilai redaman Gilbert dan melambat seiring meningkatnya ketebalan.
Sintesis dan Sifat Penyerapan Gelombang Mikro Grafena Alam (reduced graphene oxide) Berbahan Dasar Arang Bambu Kuning (Bambusa Vulgaris), Ori (Bambusa Bambos Miq) dan Petung (Dendrocalamus Asper) M Mashuri; Luthfiati Ningsih; M. Zainul Asrori; T Triwikantoro; D Darminto
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v16i3.6973

Abstract

Telah dilakukan sintesis serbuk grafena alam berfasa reduced graphene oxide (rGO) dari  arang bambu Kuning (Bambusa Vulgaris), Ori (Bambusa Bambos Miq) dan Petung (Dendrocalamus Asper) sebagai bahan penyerap gelombang mikro dengan metode karbonisasi. Serbuk grafena alam berfasa rGO  dikarakterisasi dengan x-ray diffraction (XRD), berupa lembaran tipis berskala mikro dengan tebal ~0,17 µm yang dikarakterisasi dengan scanning electron microscopy (SEM) dan memiliki konduktivitas listrik ~5,5.10-6 S/cm. Grafena alam berfasa rGO memiliki densitas rendah, dielectric loss yang kuat dan specific surface area yang tinggi memiliki potensi menyerap gelombang mikro dengan baik. Penyerapan gelombang mikro pada frekuensi 8 – 12 GHz diukur menggunakan alat vector network analyzer (VNA). Hasil pengukuran menunjukkan nilai maximum reflection loss (RLm) dan matching frequency (fm) serbuk grafena alam berfasa rGO dari arang bambu Kuning, Ori dan Petung secara berturut-turut RLm = -34,15 dB, -45,46 dB dan -52,88 dB dengan fm = 8,40 GHz, 8,40 GHz dan 8,56 GHz pada ketebalan 0,6 mm. Secara literatur penyerapan gelombang mikro dari grafena alam berfasa rGO dari arang bambu Petung lebih baik dibanding dari bahan komersial dan sangat potensial untuk dikembangkan menjadi bahan penyerap gelombang mikro hybrid yang ramah lingkungan. 
RANCANGAN PERCOBAAN INFRARED THERMOMETER: KALIBRASI DAN KEUNGGULAN PEMANFAATANNYA Sutrisnawati - Mehora
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v16i3.5873

Abstract

His experiment aims to determine whether the reading of the infrared thermometer depends on the distance or angle of the incident ray, know the calibration and validation of the infrared thermometer and determine the temperature as a function of position and time for 1-D and 2-D objects and analyze the measurement results. The first experiment was carried out on objects with different areas, namely walls and small aluminum slabs with a size of 3.8cm x 3.8cm. The second experiment was also conducted on different objects, namely water with a temperature of 30oC and 60oC, which was measured at the same temperature using an infrared thermometer and an alcohol thermometer. The third experiment was carried out on 1D objects with 2 different types of materials and one type of 2D material. From the results of the experiment it can be concluded several things, for experiment one obtained differences in the reading of the thermometer at various angles and distances for object 2 (small plates), while for objects with large areas such as thermometer reading walls remain the same for different distances and angles. The thermal conductivity coefficient of aluminum is greater than iron.
Pembuatan Paduan Tembaga Sebagai Bahan Baku Uang Logam Eddy Agus Basuki; Khaidar Said
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v16i3.5824

Abstract

Umumnya perunggu digunakan sebagai material untuk perhiasan, medali dan koin mata uang, karena paduan logam ini memberikan warna yang baik dan kekerasan yang relatif tinggi. Indonesia pernah menggunakan perunggu aluminium untuk koin mata uang. Khusus untuk koin mata uang, persoalannya adalah bahwa material dasar untuk pembuatan koin ini diimpor dari luar negeri sehingga menyebabkan tingginya biaya pembuatan koin. Dalam kenyataannya Indonesia memiliki sumber yang memedai untuk menyediakan material dasar untuk memproduksi paduan logam ini. Makalah ini membahas studi pembuatan paduan logam berbasis Cu-Al-Sn untuk kegunaan sebagai bahan koin uang logam. Logam dasar yang digunakan, yaitu tembaga, timah dan aluminium diperoleh dari PT. Smelting, PT. Inalum dan PT. Timah. Sebanyak 12 variasi paduan dibuat untuk kemudian diuji sifat fisika dan sifat mekanis serta pengamatan struktur mikro. Semua hasil paduan yang dibuat dibandingkan dengan uang logam yang pernah digunakan sebelumnya yaitu koin Rp. 500,-. Hasil studi menunjukkan bahwa penambahan Sn dan Al ke dalam paduan Cu meningkatkan kekerasan dan menurunkan berat jenis paduan logam yang dihasilkan, tetapi pengotor Fe menurunkan ukuran partikel endapan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dijumpai empat komposisi paduan yang memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan dengan paduan logam yang pernah digunakan untuk koin Rp. 500,-.
Kajian Validasi Data Global Satellite Mapping of Precipitation (GSMaP) di Bengkulu Diana Cahaya Siregar; Nasyithah Az-Zahra Lubis; Abdi Jihad; Tuti Herawati
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v16i3.4944

Abstract

The rainfall observation data is hard then we need other option to obtain the data which is easier and more accurate. One of methods to obtain rainfall data is using remote sensing. GSMaP is one among products produces by remote sensing which is able to obtaining rainfall data using satellite. The aim of this study is to validate the rainfall data using GSMaP to the rainfall observation data in Bengkulu for 2012-2015. The method used is processing GSMaP data into monthly data then comparing it with in situ data. In addition, there's processing data with statistical test. Based on the results, the correlation between GSMaP data and observation data is in range of 0,4 to 0,89. It shows that GSMaP data is quite valid to be used to fill incomplete rainfall data in Bengkulu, but it has not been able to intrepret value close to underforecast data.
Desain Efisiensi Energi Penggunaan Lampu pada Perpustakaan Lantai 5 ITS Surabaya Suyatno, Suyatno; Maslahah, Maslahah; Indrawati, Susilo
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v16i3.6223

Abstract

Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam pemanfaatan ruang perpustakaan. Nilai kuat pencahayaan minimal yang dianjurkan pada ruang perpustakaan adalah 300 lux [5]. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besar dan kemerataan nilai kuat pencahayaan di ruang baca perpustakaan lantai 5 ITS Surabaya dengan melakukan pengukuran dan simulasi menggunakan software DIALux 4.13 untuk kondisi existing. Pengukuran kuat pencahayaan dilakukan pada 31 titik dengan ketinggian 1 meter di atas bidang kerja. Pada kondisi eksisting, jumlah lampu yang dipakai adalah 112 lampu Philips tipe 1xTL-D36W/54-765 dengan daya sebesar 43 Watt dan menghasilkan fluks luminus sebesar 2500 lumen, 19 lampu 2xTL-D36W/54-765 dengan flux luminus 5000 lumen berdaya 85 Watt, dan 6 buah lampu philips RS061B 1xLED tipe 5-36-/830 berdaya 6 Watt dengan fluks luminus 480 lumen. Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa nilai kuat pencahayaan rata-rata 90,27 lux. Nilai ini menunjukkan bahwa kuat pencayahaan di perpustakaan belum memenuhi standart untuk ruang baca. Sedangkan untuk keseragamannya sebesar 0,48 di bawah standart yang seharusnya yaitu 0,6 [4]. Sementara untuk daya total yang dibutuhkan 6467 Watt. Pada simulasi perbaikan dengan mengganti semua lampu TL di area baca dan rak buku dengan lampu philips LL 121X 1xLED45S/840 O 4200 lm sebanyak 129 lampu berdaya 32 Watt didapatkan hasil kuat pencahayaan rata-rata sebesar 344 lux dan kemerataannya 0,62. Penggunaan jenis lampu ini juga mampu menurunkan penggunaan daya sebesar 4164 watt dari kondisi awal 6467 watt, atau lebih efisien 36% dibandingkan dengan kondisi awal.
Analisis PGA (Peak Ground Acceleration) Pulau Lombok Menggunakan Metode Pendekatan Empiris Baiq Nora Kusumawardani; Lalu A. Didik; Bahtiar Bahtiar
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v16i3.6372

Abstract

Pulau Lombok berada di antara dua lempeng besar yaitu lempeng Asia dan lempeng Australia sehingga Pulau Lombok sangat rawan akan terjadi guncangan gempa bumi dan pergeseran tanah. Faktor yang mempengaruhi niai percepatan tanah maksimum yaitu kondisi geologi dan karakteristik wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai percepatan tanah maksimum menggunakan rumus empiris Donovan, Mc. Guirre, dan M. V. Mickey di Pulau Lombok.Data yang digunakan yaitu data sekunder gempa bumi Lombok dari Juli – September 2018 dan dianalisis menggunaakan rumusan Donovan, Guirre, dan Mickey. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai percepatan tanah maksimum paling tinggi sebesar 0.11191 gal yang terjadi didaerah Lombok Utara, dan daerah Lombok Utara termasuk kategori mengalami kerusakan berat. Nilai percepatan tanah masimum terkecil terjadi didearah Lombok Tengah dengan besar 0.03441 gal dan termasuk kategori sangat ringan. Dari ketiga rumusan, yang mendekati nilai percepatan tanah maksimum berdasarkan peta Shakemap yaitu rumusan Guirre.
Metode Numerik FDTD dengan Non-Uniform Grid untuk Solusi Persamaan Schrӧdinger Rohma Yuliani; I Wayan Sudiarta
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v16i3.6187

Abstract

Pada paper ini, spasi grid yang tidak seragam (non-uniform grid) digunakan untuk meningkatkan akurasi pada metode finite difference time domain (FDTD). Pada umumnya, metode FDTD menggunakan grid seragam (uniform) sehingga pada kasus dengan perubahan potensial yang besar membutuhkan spasi grid yang cukup kecil dan jumlah grid yang banyak untuk mendapatkan akurasi yang diinginkan. Dengan spasi grid tidak seragam, posisi titik grid disesuaikan dengan perubahan potensial sehingga akurasi tinggi dapat diperoleh tanpa menambah jumlah grid. Pada paper ini, komparasi hasil metode FDTD dengan grid seragam dan tidak seragam untuk berberapa sistem kuantum diberikan. Hasil numerik menunjukkan bahwa peningkatan akurasi diperoleh dengan menggunakan grid tidak seragam.
Aplikasi Radar Cuaca Untuk Identifikasi Fluktuasi Kondisi Cuaca Ekstrim Budi Prasetyo; Nikita Pusparini; Irwandi Irwandi; Welly Fitria
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v16i3.5155

Abstract

Radar (Radio Detection and Ranging) cuaca dapat digunakan sebagai alat deteksi, analisis, maupun prediksi kondisi cuaca. Untuk itu, penelitian akan membahas analisis perubahan kondisi cuaca per kecamatan dengan mengambil studi kasus kejadian banjir yang terjadi di Kota Medan Pada tanggal 05 Oktober 2018. Data Radar cuaca Enterprise Electronics Corporation (EEC) selama 24 jam pada tanggal 05 Oktober 2018 mulai pukul 07.00 WIB hingga 07.00 WIB tanggal 06 Oktober 2018 digunakan pada penelitian ini. Data ini diperoleh dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I dalam format volumetric (.vol) dan memiliki selang waktu per 10 menit. Metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif hasil produk turunan Radar yang diolah menggunakan perangkat lunak yang berasal dari produsen radar yaitu Enterprise Doppler Graphic Environment (EDGE) berupa Coloumn Maximum (CMAX), momen intensitas horizontal, momen rata-rata curah hujan, dan Vertical Integrated Reflectivity (VIR), serta grafik curah hujan (RHG). Penelitian ini memperlihatkan bahwa fluktuasi kondisi cuaca yang terjadi pada tanggal 05 Oktober 2018 sangat tinggi. Secara umum, curah hujan intensitas tinggi yang terjadi di Kota Medan pada tanggal 05 Oktober 2018 umumnya terbagi menjadi tiga periode, yaitu hujan pada siang hingga sore (pukul 14.00 – 15.50 WIB), hujan pada petang (pukul 18.20 – 19.40 WIB), dan hujan pada malam hari (21.10 – 23.40 WIB). Fluktuasi tertinggi terjadi pada periode pertama dengan kenaikan curah hujan tertinggi terjadi di Kecamatan Medan Helvetia dengan kenaikan curah hujan sebanyak 32 mm dalam 10 menit yang terjadi pada pukul 14.50 WIB; pada periode kedua terjadi di Kecamatan Medan Kota dengan kenaikan 24 mm pada pukul 18.20 WIB; dan periode ketiga terjadi di Kecamatan Medan Johor dengan kenaikan 17 mm pada pukul 21.20 WIB.
Rancang Bangun Alat Kardiografi Berbasis Impedansi Listrik (Electrical Impedance Cardiography) fajar timur; E Endarko
Jurnal Fisika dan Aplikasinya Vol 16, No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, LPPM-ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24604682.v16i3.6186

Abstract

Electrocardiography is a process or method to observe and record the activity of the heart by using a graph of electrical voltage versus time. A standard plan to achieve this is by measuring the bioelectric potential or bioimpedance of the heart organ. In this research, an electrical impedance cardiography device will be designed and tested. The process is carried out by using four electrodes that are attached at the neck and the diaphragm level of the body, an electric current with a specific value and frequency, then injected on a pair of electrodes, and the voltage will be measured on other pair of electrodes. The device testing process is carried out on subjects in good health and having no medical abnormality in a sitting and upright position. Impedance data will be measured and recorded at each time; the data that has been obtained will then be processed to determine the impedance graph Z and the first derivative of Z (dZ/dt). The number of heartbeats will also be calculated each time with another method, which is by using a stopwatch to compare the validity of the heart rate readings from the impedance cardiography device. The result demonstrated that the electrical impedance cardiography device that has been made could be used to illustrate heart rate graphs as a result of cardiovascular activity

Page 1 of 2 | Total Record : 11